laguin.net

laguin.net – Para ilmuwan tertarik pada fenomena ratusan ‘laba-laba’ hitam yang muncul setiap musim semi di Mars. ‘Laba-laba’ ini merujuk pada letusan gas karbon dioksida musiman di planet tersebut. Proses terjadinya ‘laba-laba’ terjadi saat es karbon dioksida yang terkubur melepaskan geyser gas yang berdebu ke permukaan, membentuk formasi gelap dan ramping yang terlihat di Kota Inca, wilayah kutub selatan Mars.

Kota Inca, dikenal sebagai Angustus Labyrinthus, menarik perhatian karena penampakan ‘laba-laba’ tersebut. Gambar dari Mars Express milik ESA dan ExoMars Trace Gas Orbiter memperlihatkan struktur cabang gelap yang menyerupai kaki kecil, membentuk saluran gas lebar berkisar antara 45 meter hingga 1 kilometer.

Proses pembentukan ‘laba-laba’ dipicu oleh peningkatan suhu di belahan selatan Mars selama musim semi, menyebabkan lapisan es karbon dioksida mencair dan langsung berubah menjadi gas dalam proses sublimasi. Gas yang naik meledak keluar melalui celah-celah es di atasnya, membawa debu kegelapan dari permukaan padat, menciptakan pola kaki laba-laba zig-zag di Mars.

Fenomena ‘araneiforms’ ini, yang merupakan istilah untuk fenomena mirip laba-laba, memberikan bukti pertama tentang perubahan lanskap kutub di Mars. Eksperimen di Open University menggunakan Mars Simulation Chamber membuktikan bahwa hipotesis sublimasi laba-laba terjadi ketika es kering meleleh bersentuhan dengan butiran sedimen, membentuk cabang seperti kaki laba-laba pada es.