“Kupu-Kupu Malam”: Lagu Penuh Makna Karya Titiek Puspa yang Melegenda
Titiek Puspa adalah salah satu penyanyi dan pencipta lagu legendaris di Indonesia. Namanya telah dikenal luas sejak berkarier di industri musik sejak era 1950-an. Salah satu karya terkenalnya adalah lagu “Kupu-Kupu Malam”, yang pertama kali dirilis pada 1977.
Lagu ini memiliki daya tarik tersendiri hingga banyak dibawakan ulang oleh berbagai musisi, salah satunya adalah grup band Peterpan dalam album kompilasi From Us to U yang dirilis pada 2005.
Lirik Lagu “Kupu-Kupu Malam” – Titiek Puspa
Lagu ini menyajikan lirik yang kuat dan emosional, menggambarkan kisah hidup seorang wanita yang harus menjalani profesi yang tidak diinginkan. Berikut adalah lirik lengkapnya:
Ada yang benci dirinya
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut mencintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
Ini hidup wanita si kupu-kupu malam
Bekerja bertaruh seluruh jiwa raga
Bibir senyum, kata halus, merayu, memanja
Kepada setiap mereka yang datang
Dosakah yang dia kerjakan?
Sucikah mereka yang datang?
Kadang dia tersenyum dalam tangis
Kadang dia menangis di dalam senyuman
Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu Tuhan penyayang umatnya
Oh apa yang terjadi terjadilah
Yang dia tahu hanyalah menyambung nyawa
Makna Lagu Pedihnya Kehidupan
Lagu ini memiliki pesan yang mendalam dan menyentuh. Titiek Puspa terinspirasi setelah berbincang dengan seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) yang menceritakan kehidupannya dengan penuh air mata dan kesedihan.
Wanita tersebut mengungkapkan bahwa pekerjaannya bukanlah pilihan, melainkan keadaan yang memaksanya untuk bertahan hidup. Titiek Puspa kemudian menuangkan kisahnya dalam lirik “Kupu-Kupu Malam”, yang menjadi simbol perjuangan banyak wanita yang menghadapi dilema serupa.
Lagu ini mendapat sambutan hangat dari pendengar dan tetap menjadi salah satu karya paling ikonik dalam dunia musik Indonesia. Tidak hanya populer pada masanya, “Kupu-Kupu Malam” juga terus dinyanyikan ulang oleh berbagai generasi, membuktikan bahwa pesan dan maknanya tetap relevan hingga kini.