laguin.net – Last Child, grup musik asal Indonesia yang terbentuk pada 11 Januari 2006, terus menciptakan lagu-lagu yang menyentuh hati. Salah satu lagu yang paling emosional berjudul “Duka”, ditulis oleh sang vokalis, Virgoun. Lagu ini menjadi salah satu trek andalan dalam album Kisah Cinta untuk Starla yang rilis pada tahun 2017.

Virgoun tidak hanya menulis lagu ini dengan penuh emosi, tetapi juga menyampaikan kisah patah hati dengan sangat nyata. Ia menggunakan lirik yang lugas dan penuh makna untuk menggambarkan betapa dalamnya luka yang dirasakan ketika cinta gagal dipertahankan.

Lirik yang Penuh Luka dan Kejujuran

Dalam bait-bait awal, Virgoun langsung menempatkan pendengar pada posisi seseorang yang merasa dikhianati. Ia menulis, “Kau membunuhku dengan kepedihan ini, kau hempaskanku ke dalam retaknya hati.” Kalimat ini mengisyaratkan luka yang begitu dalam akibat cinta yang tak lagi utuh.

Alih-alih menutupi rasa sakit, lirik lagu ini justru merayakan perasaan duka sebagai bagian dari proses menerima kehilangan. Baris seperti “Hingga ku takkan bisa tuk terbang tinggi lagi” mencerminkan perasaan lumpuh yang dialami saat ditinggalkan seseorang yang sangat dicintai.

Makna di Balik Setiap Bait

Virgoun tidak menulis lagu ini untuk mengeluh, melainkan untuk menyampaikan kenyataan pahit yang banyak orang alami. Ia menyadari bahwa cinta tidak selalu bertahan. Maka, ia menggambarkan rasa putus asa itu dengan jujur.

Selain menunjukkan rasa kehilangan, lirik lagu ini juga memperlihatkan keinginan untuk tetap mengenang hal-hal indah. Kalimat “Pada indahnya duka dalam kenangan kita” mempertegas bahwa kenangan tetap hidup, meski cinta telah tiada.

Mengapa Banyak Orang Menyukai Lagu Ini?

Banyak pendengar merasa bahwa lagu ini benar-benar mewakili isi hati mereka. Nada melankolis yang mengiringi lirik emosional membuat mereka larut dalam suasana sedih namun menenangkan. Lagu ini menjadi pelipur lara, terutama bagi mereka yang tengah menjalani proses pemulihan dari patah hati.

Tidak sedikit orang yang memilih menyanyikan lagu ini ketika merasa rindu, sedih, atau ingin mengungkapkan isi hati yang tak bisa mereka katakan. Musik dan liriknya menyatu menjadi pelukan emosional yang menenangkan.

Last Child, Musik, dan Emosi

Sejak awal kariernya, Last Child memang dikenal sebagai band yang pandai meramu lirik dan nada menjadi sebuah cerita emosional. Virgoun menulis lagu-lagunya berdasarkan pengalaman pribadi dan pengamatan terhadap realitas kehidupan.

Dengan lagu “Duka,” ia tidak hanya menciptakan karya musik, tetapi juga menyalurkan rasa simpati kepada mereka yang sedang terluka. Lagu ini slot gacor 777 menjadi bukti bahwa musik mampu menyembuhkan, bahkan jika hanya sedikit demi sedikit.

“Duka” dari Last Child bukan sekadar lagu galau. Lagu ini menggambarkan betapa sulitnya kehilangan, namun juga menunjukkan bahwa mengenang dan mengakui rasa sakit adalah bagian dari penyembuhan.

Jika kamu sedang berusaha melupakan seseorang, lagu ini bisa menemani proses itu. Bukan untuk membuatmu larut dalam kesedihan, tetapi untuk memberimu ruang mengekspresikan perasaan yang sulit diucapkan.

Last Child melalui “Duka” mengingatkan kita bahwa setiap luka bisa menjadi kekuatan, jika kita belajar menerima dan melewatinya dengan ikhlas.