LAGUIN.NET – Kalau denger kata “musik pop,” apa yang langsung terlintas di pikiran kamu? Lagu-lagu enak didenger, easy listening, dan sering nongol di radio atau playlist Spotify? Yap, kamu nggak salah. Tapi ternyata, musik pop itu punya sejarah panjang yang menarik, lho—terutama kalau kita bahas perkembangannya di Indonesia.

Sebagai penikmat musik (dan kadang-kadang tukang karaokean dadakan), gue penasaran juga sebenernya dari mana sih asal musik pop ini, dan gimana akhirnya bisa nempel banget sama budaya musik di Tanah Air. Yuk, kita kupas bareng-bareng!

Apa Sih Musik Pop Itu?

Sebelum ngomongin sejarahnya, kita kenalan dulu ya. Musik pop itu singkatan dari “popular music” alias musik populer. Artinya? Musik yang gampang diterima banyak orang, nggak ribet, nadanya catchy, dan liriknya mudah diingat.

Biasanya, musik pop punya struktur lagu yang sederhana: intro, verse, chorus, lalu repeat. Karena itulah, banyak orang gampang banget hafal bahkan cuma setelah sekali denger.

Awal Mula Musik Pop

Musik pop pertama kali muncul di Amerika dan Inggris sekitar tahun 1950-an. Saat itu, dunia lagi demam rock and roll, lalu muncul artis-artis kayak Elvis Presley yang bikin musik lebih “ringan” dan mudah diterima semua kalangan. Dari situlah genre pop mulai berkembang dan menyebar ke seluruh dunia.

Tahun 1960-an, The Beatles jadi salah satu ikon musik pop dunia. Gaya musik mereka yang simpel tapi penuh warna bikin pop makin digandrungi, terutama oleh anak muda. Nggak heran kalau banyak musisi setelahnya terinspirasi dari mereka.

Musik Pop Masuk ke Indonesia

Nah, sekarang kita masuk ke tanah air. Musik pop mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1960-an juga, berbarengan dengan masuknya pengaruh budaya barat. Di masa itu, band-band Indonesia banyak yang terinspirasi dari The Beatles dan band Inggris lainnya.

Salah satu pelopornya adalah Koes Bersaudara (yang kemudian jadi Koes Plus). Mereka bisa dibilang pionir musik pop di Indonesia. Lagu-lagu mereka kayak “Andaikan Kau Datang” atau “Bujangan” sampai sekarang pun masih familiar di telinga banyak orang.

Era Keemasan Musik Pop Indonesia

Masuk ke tahun 80-an dan 90-an, musik pop Indonesia makin merajai industri. Banyak penyanyi solo dan grup band bermunculan dengan lagu-lagu romantis dan easy listening. Kamu mungkin pernah denger nama-nama kayak Chrisye, Vina Panduwinata, atau Sheila On 7—mereka adalah ikon pop di zamannya.

Lagu-lagu mereka nggak cuma sukses di pasar lokal, tapi juga bikin pop Indonesia punya identitas sendiri. Gaya lirik yang puitis, aransemen yang ringan, dan suara khas masing-masing penyanyi jadi ciri khas musik pop kita.

Musik Pop di Era Digital

Masuk ke era 2000-an sampai sekarang, musik pop makin beragam. Munculnya media sosial dan platform streaming bikin musisi bisa lebih bebas berekspresi. Pop Indonesia sekarang udah “campur-campur”—ada yang dikombinasi sama EDM, R&B, sampai dangdut koplo!

Musisi seperti Tulus, Raisa, Nadin Amizah, dan Ardhito Pramono adalah contoh musisi pop generasi baru yang sukses banget. Musik mereka tetap mengusung elemen pop, tapi dengan gaya yang lebih personal dan kontemporer.

Jadi, Kenapa Musik Pop Selalu Diterima?

Jawabannya simpel: karena musik pop itu fleksibel dan relate banget sama kehidupan sehari-hari. Nggak peduli kamu lagi senang, sedih, jatuh cinta, atau patah hati—selalu ada lagu pop yang pas buat menemani suasana hati kamu.

Selain itu, pop juga selalu berevolusi mengikuti zaman. Itulah kenapa genre ini bisa bertahan dan terus relevan, meskipun tren musik berubah-ubah.

Penutup

Jadi, itu dia sejarah musik pop dari awal kemunculannya sampai akhirnya berkembang di Indonesia. Dari The Beatles sampai Koes Plus, dari Chrisye sampai Tulus—semuanya punya peran penting dalam membentuk wajah musik pop yang kita kenal hari ini.

Sebagai pendengar, kita cuma tinggal menikmati aja. Tapi tahu sejarahnya juga penting, biar kita bisa lebih menghargai karya-karya yang udah lahir dari zaman ke zaman. Siapa tahu, kamu jadi terinspirasi buat bikin lagu pop kamu sendiri?