laguin.net

laguin.net – Jepang telah memberikan pinjaman sebesar 140,69 miliar yen, atau setara dengan Rp 14,51 triliun, untuk mendukung pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dari timur ke barat. Nilai pinjaman ini dihitung berdasarkan kurs Rupiah terhadap Yen pada saat transaksi, yakni Rp 103,18 per yen.

Proyek pembangunan MRT ini akan dilaksanakan dalam fase pertama, tahap pertama, yang bertujuan menghubungkan Medan Satria dengan Tomang dengan jarak tempuh 24,5 kilometer.

Pertukaran nota yang menandai komitmen pinjaman telah disahkan antara Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, Abdul Kadir Jailani.

Yahata Hironori, Counsellor Bagian Ekonomi Jepang, menyatakan bahwa MRT telah menjadi salah satu infrastruktur transportasi yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi dan kehidupan masyarakat di Jakarta.

Berikutnya, setelah peluncuran MRT Lintas Utara-Selatan pada Maret 2019, pemerintah Indonesia berencana untuk memperluas jaringan MRT dengan membangun jalur baru, yakni MRT Lintas Timur-Barat, yang diharapkan akan menghubungkan Cikarang dengan Balaraja.

Pembangunan MRT Lintas Timur-Barat akan dilaksanakan melalui beberapa fase. Fase pertama, tahap pertama, akan melintasi Medan Satria-Tomang dengan panjang 24,5 km, dan tahap kedua akan melanjutkan dari Tomang ke Kembangan dengan jarak 9,2 km. Fase kedua akan mencakup jalur Kembangan-Balaraja dan Medan Satria-Cikarang dengan panjang total 50,4 km.

Hironori menyatakan harapannya bahwa dengan adanya pembangunan jalur MRT baru ini, masyarakat di daerah-daerah yang belum terlayani dengan baik oleh Jalur Utara Selatan sebelumnya akan dapat merasakan manfaat dari layanan MRT.