Fluktuasi Harga Minyak Terkait Ketegangan Geopolitik di Timur Tengah
laguin.net – Harga minyak global mengalami penurunan menyusul laporan mengenai dugaan serangan Israel di Iran pada 20 April. Sesi perdagangan mencerminkan respon cepat pasar terhadap peristiwa geopolitik, dengan harga minyak mentah Brent awalnya melonjak sebelum kembali menurun.
Pergerakan Harga Minyak Mentah
Kontrak minyak mentah Brent mencatat kenaikan sebesar 0,21% menjadi US 87,29 83,14 per barel, dan kontrak Juni naik 12 sen menjadi US$82,22 per barel.
Dampak Ledakan di Isfahan dan Sikap Iran
Peningkatan harga terjadi setelah ledakan di Isfahan, Iran, yang awalnya diduga sebagai serangan Israel. Namun, kenaikan harga terhenti ketika Iran memberikan respon yang meremehkan serangan tersebut, tanpa rencana pembalasan yang jelas.
Analisis Ekonom Pasar Minyak
Tim Snyder dari Matador Economics menggambarkan situasi pasar sebagai “pertunjukan besar”, dengan pasar bereaksi secara dramatis—harga minyak naik tajam dan turun dengan cepat.
Implikasi Sanksi AS terhadap Iran
Sanksi tambahan oleh parlemen AS terhadap ekspor minyak Iran—sebagai tanggapan atas serangan terhadap Israel—memberikan tekanan pada Iran, produsen minyak terbesar ketiga di OPEC, mempengaruhi dinamika pasar.
Kebijakan OPEC+ dan Perkiraan IMF
OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, telah memperpanjang pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga akhir Juni. Menurut IMF, diharapkan OPEC+ akan meningkatkan produksi mulai Juli.
Tren Penurunan Harga Minyak
Sejak 15 April, harga minyak turun sekitar 3%, dengan penurunan premi risiko minyak dan kedua benchmark minyak mencatat kerugian mingguan terbesar sejak Februari 2024.
Sentimen Investor Mengenai Pasokan Minyak
Walaupun terjadi penurunan harga, investor tetap mewaspadai potensi gangguan pasokan akibat ketegangan yang berlanjut di Timur Tengah.
Peristiwa di Iran dan respons pasar global menyoroti sensitivitas harga minyak terhadap ketegangan geopolitik. Meskipun ada penurunan harga minyak terkini, ketidakpastian yang berkelanjutan di Timur Tengah masih berpotensi mempengaruhi pasar energi ke depan.